Indonesia adalah negara yang kaya akan ikan, berbagai macam ikan hidup di perairan laut kita. Salah satu jenis ikan tersebut yakni ikan Parrot Fish atau ikan kakatua. Ikan kakatua merupakan jenis ikan laut penghuni laut dangkal di sekitar terumbu karang, Nama Ilmiah Ikan Kakatua yakni Scarus Sp. Rasanya yang lezat dan harga yang lumayan mahal menjadi buruan para nelayan. Ikan ini sering di menjadi menu Favorit bagi pecinta masakan ikan laut.
Kesukaan masyarakat Indonesia terhadap menu ikan laut sehingga semua jenis ikan akan diburu. Tapi di balik rasanya yang lezat ternyata ada kenyataan yang cukup miris terkait keberadaan ikan laut jenis ini.
Baca Juga: Anemon Laut, Hewan Laut Yang Cantik
Dari penelusuran penulis di temukan bahwa ikan Parrot fish merupakan ikan pemakan alga di sekitar yang berada di terumbu karang. Keberadaan ikan kakatua berfungsi membersihkan terumbu karang dari alga sehingga terumbu karang menjadi sehat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang keberadaan ikan kakatua terhadap terumbu karang menjadikan ikan ini makin kurang populasinya di alam. Hal ini akan berdampak serius terhadap keberadaan atau pertumbuhan terumbu karang.
Baca Juga: Ikan Baronang Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan
JIka pemakan alga ini makin berkurang dapat menyebabkan suburnya alga sehingga menggangu pertumbuhan karang. Dengan terganggunya terumbu karang yang merupakan rumah dan tempat mencari makan dari semua jenis ikan akan menyebabkan populasi ikan akan menurun.
Alga merupakan hewan microkospik, rupanya seperti tumbuhan hidup di perairan yang cukup sinar matahari. Alga adalah fitoplankton berfungsi sebagai rantai makanan di perairan. Dari jumlah fitoplankton yang ada di dunia ada beberapa jenis yang sangat beracun dan berbahaya.
Jika terjadi ledakan populasi alga akan berakibat negative terhadap pertumbuhan karang baru serta menyebakan matinya organisme tertentu. Ledakan populasi alga akan merubah warna air menjadi merah atau hijau. Warna merah air di sebabkan oleh dinoflagellate sedangkan warna hijau air laut di sebabkan oleh Scyanobacteria. Dengan ledakan alga tersebut akan menyebabkan salinilitas air menjadi kurang sehat dinoflagelatta dan Scyanobacteria memproduksi toksin atau racun bagi organisme laut.
Hal inilah yang di butuhkan jenis ikan pemakan alga seperti ikan kakatua. Dengan berkurangnya ikan kakatua menyebabkan daur ulang terumbu karang menjadi terhambat karena tertutup oleh alga. Fenomena ini harus dianggap serius sebelum semuanya terlambat.
Penemuan para peneliti kelautan mengatakan bahwa terumbu karang yang di tinggali atau populasi ikan kakautua yang masih melimpah memiliki terumbu karang yang sehat.
Maka dari itu mari kita mengajak masyarakat nelayan untuk menghentikan menangkap ikan kakatua atau parrot fish. Untuk menghindari rusaknya terumbu karang kita.
Semoga Artikel ini menjadi pencerah bagi masyarakat nelayan, bagi yang sempat membaca artikel ini agar bekerja sama untuk menyampaikan kepada nelayan untuk mengurangi atau berhenti menagkap ikan kakatua atau parrotfish
No comments:
Post a Comment